Madina | jurnalpost.Net
Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menggelar rapat koordinasi pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di aula kantor bupati, komplek payaloting, Jumat (22/11/2024).
Hadir pada kesempatan tersebut, Bupati Madina HM Jafar Sukhairi, Unsur Forkopimda, Sekda Alamulhaq, para Asisten, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kepala OPD, dan para camat.
Bupati Madina HM Jafar Sukahairi menjelaskan, pada momen pesta rakyat dinamika pasti ada, namun yang terpenting pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik, secara aman dan damai.
"Suasana kamtibmas berjalan dengan baik. Tentunya leading sektornya dalam kamtibmas ini ada TNI/Polri. Satpol PP juga saya harap betul-betul melaksanakan tufoksinya," kata Bupati.
Pendistribusian kata bupati tentu menjadi atensi utama, dalam hal ini masih banyak desa yang sulit dijangkau terutama Muara Batang Gadis (MBG).
Pemda Madina kata Sukhairi siap bekerjasma dengan KPU, Bawaslu dan seluruh stake holder untuk mensukseskan Pilkada serentak ini.
Sukhairi juga menginstruksikan para camat agar tetap terus berkoordinasi dengan Forkopincam, dan juga PPK terkait pendistribusian kotak suara.
"Segala sesuatu kemungkinan harus kita antisipasi. Semoga masing-masing pihak yang sudah diberikan tugas dalam hal ini dapat melaksnakannya dengan baik," kata Sukhairi.
Ketua KPU Madina M Ikhsan Matondang menjelaskan tahapan yang berjalan saat ini adalah kampanye sampai tanggal 23 November. Sedangkan masa tenang mulai tanggal 24 sampai 26 November.
Untuk pendistribusian logistik kata Ihksan akan dimulai pada tanggal 24 November dan itu di khususkan pada tujuh kecamatan terjauh. Untuk jumlah kotak suara ada 1.602 dan 801 TPS.
"Ada Batang Natal, Lingga Bayu, Ranto Baek, Sinunukan, Batahan, Natal dan MBG dan diprediksi akan sampai pada malamnya di kecamatan masing-masing," sebut Ihksan.
Selanjutnya kata Ihksan tanggal 25 seluruh logistika akan di distribusikan keseluruh kecamatan yang ada di Madina.
"Untuk Kecamatan Panyabungan kami akan menggeser langsung sampai ke desa dan kelurahan," katanya.
Selain itu Ikhsan juga menjelaskan pihaknya juga sudah menyurati PLN yang meminta agar satu hari menjelang pemungutan suara sampai dengan satu hari setelah perhitungan agar tidak ada pemadaman listrik.
KPU juga kata Iksan sudah menyurati Sekda Madina yang meminta untuk menyiapkan alat berat di titik rawan lognsor, untuk mengantisipasi jika terjadi longsor saat pergeseran logistik.
"Kami juga bersurat kepada dinkes, memohon saat pelaksaanan pemungutan suara dan saat proses rekapitulasi, untuk mencek semua petugas adhoc dilapangan," ujarnya.( KM/ Zakaria)