Madina | jurnalpost.Net
SMAN 2 Siabu mengadakan berbagaii kegiatan dalam Minggu ini, dalam rangka meningkatkab mutu pendidikan kepada siswa - siswi SMAN 2 Siabu.
Kepala SMAN 2 Siabu, Sulaiman Saleh Harahap dalam keterangannya kepada media in, kamis ( 3/10).
Ia mengatakan Dalam kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMAN 2 Siabu dengan Tema Gaya Hidup Berkelanjutan melakukan penerapan Memanfaatkan Lahan Kosong dengan menanam berbagai macam varian ubi jalar. Hal ini dilakukan sebagai bentuk memberikan kepada siswa kemampuan dan keterampilan dalam berbudidaya. Selain itu hasil panen akan diolah untuk memberikan nilai lebih.
Hal ini dilakukan sebagai bagian dalam mempersiapkan siswa, karena tidak semua siswa di SMAN 2 Siabu akan melanjutkan pembelajarannya ke Perguruan Tinggi dikarenakan faktor ekonomi sehingga di harapkan mereka setelah lulus bisa Mandiri dan Tidak Menjadi Beban di dalam lingkungan mereka. Dimana mereka mampu berwirausaha dan syukur jika nanti malah bisa membuka lapangan kerja buat orang lain.
Disamping itu, dalam rangka memperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila sebagai Simbol kegagalannya Partai Komunis Indonesia menggantikan Indeologi Bangsa Indonesia dari Pancasila ke Komunis . Dimana pada tanggal 30 September 1965 yang lalu , mereka melakukan penculikan para Jendral Angkatan Darat yang dianggap menghalangi niat mereka ini.
Peringatan akan sejarah kelam perjalanan bangsa ini di laksanakan di SMAN 2 Siabu dengan melakukan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Dalam amanat yang di bacakan Pembina Upacara disampaikan Pentingnya menanamkan Nilai-nilai Pncasila dalam kehidupan sehari-hari. Dimana saat ini semakin menipisnya jiwa kebangsaanb dan semakin tergerusnya budaya kearifan daerah dengan budaya negara lain yang dianggap lebih modern.
Selain itu Kepala SMAN 2 Siabu Bapak Sulaiman Saleh harahap, S.Kom menyampaikan bahwa dalam perkembangan Teknologi Informasi saat ini sebenarnya rasa kebanggaan akan sebuah negara semakin menipis, karena anak muda saat ini membandingkan kondisi Indonesia dengan negara lain yang dianggap lebih maju dan sejahtera, sehingga jiwa Nasionalisme semakin hilang. Persaingan produk dalam negeri dengan negara luar semakin nyata, kesejahteraan juga gak kalah menjanjikan. Selain itu budaya kearifan lokal juga semakin di tinggalkan karena dianggap semakin kuno dan ketinggalan jaman, dimana budaya luar negeri dianggap lebih baik.
Ini semua merupakan tantangan yang harus kita atasi bersama, rasa gotong royong yang semakin menipis, dimomen peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini kita diingatkan bahwa jika rasa Nasionalisme kita semakin menipis maka jangan harap kita akan bisa mengolah sumber daya alam kita yang kaya tapi justru akan membuat kita menjadi buruh di negeri sendiri.( Bidang kesiswaan SMAN 2 Siabu/ Zakaria)