Tapsel | jurnalpost.net
Untuk dapat bangkit dari kekapaan atau kemelaratan sesungguhnya persoalan kemauan semua pihak.
Muaranya ada pada kemauan, seperti pepatah berat sama dipikul ringan sama dijinjing.
Demikian penuturan Salmi Caleg DPRD Tapsel dapil 3 ( Kec Batang Angkola, Kec Angkola Muaratais, Kec Sayurmatinggi dan Kec Tantom Angkola ) kepada awak media ini pada ( 04/11 ) saat ditanya persoalan kemiskinan.
Untuk menakar kemauan tentu tidak bisa dilihat dari satu sisi dan satu pihak saja.
Tetapi satu sama lain dibutuhkan komunikasi yang baik, agar apa yang dimaksudkan dapat tersampaikan.
Kondisi rill dilapangan dapat menjadi acuan dan pedoman untuk melahirkan stategi sehingga kebutuhan masyarakat dapat diwujudkan secara bertahap, sebut Salmi.
Apa yang dibutuhkan dan yang diprioritaskan, dibuka pada musyawarah dan mufakaat seluruh pemangku kepentingan mulai dari tingkat desa /kelurahan, lalu kecamatan dan Kabupaten akan dituangkan.
Karena memang begitulah idealnya aturan yang berlaku, kita kenal dengan musrenbang, ujarnya.
Persoalamnya saat ini, saluran informasi tersumbat, lalu bagaimana undang undang No 14 tahun 2008 dipergunakan dengan maksimal, katanya.
Kemelaratan, stunting yang selalu menjadi sorotan dapat dipangkas secara bertahap, apa bila rakyat mengetahui haknya sampai dimana dan kewajibannya sampai dimana, terangnya.
Bila ini dilakukan, saya yakin digit kemiskinan secara berangsur angsur berkurang, angka stunting menurun.
Pembangunan butuh pengawasan dari semua pihak, jika hal itu gerakkan maka potensi masyarakat akan terserap, tutup Salmi.(Zakaria)
