Foto : Puluhan Dum Truk Yang Menunggu Tanah Yang Akan Dimuat Menggunakan Eskavator.
Deli Serdang | JurnalPost
Berdasarkan pantauan awak media yang melihat aktivitas yang sangat terang-terangan menguruk tanah Negara yang merupakan milik Balai Wilayah Sungai Sumatera Utara II senin, (19/06/23) tepat di Desa Suka Mandi Hilir Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang.
Tanah-tanah itu juga di jual oleh pemborong galian dengan harga bervarian saat di pertanyakan kepada supir truk yang berpas-pasan di jalan “tergantung muatan juga pak mencapai Rp. 200 ribuan keatas gitu lah pak” ujar supir truk yang membeli tanah, saat di cari tau kepada seorang mandor yang ada disitu, Saat di tanya mau di jual kemana tanah-tanah tersebut “untuk timbunan bang yang lain kurang tau juga” ujar pemuda yang ada disitu.
Tidak lama kemudian ada seorang yang menghapiri awak media yang mengatakan “media yang bang pengurus nya lagi keluar pula bang kadus pun keluar” singkat abang-abang yang di lokasi galian.
Sempat terlontar dari abang-abang yang menyebutkan nama kadus yang berinisial (U) sangat mengherankan mengapa oknum pemerintahan desa ada keterkaitan di lokasi yang diduga ilegal tersebut, saat di konfirmasi Kepala Desa Suka Mandi Hilir Melalui Via WhatsApp untuk ingin bertemu untuk namun sayang nya chatnya hanya di lihat nya saja.
Aktivitas itu juga tidak hanya berada di desa suka mandi hilir tetapi di sebrang nya juga ada di desa suka mandi hulu dengan pemborong yang berbeda, namun diyakini aktivitas itu juga sama jenis nya dan tanah nya pun di jual beli kan.
Saat ini terlihat banyak sekali tanah negara yang sudah terkeruk, bahkan sehari-hari nya juga bisa menghasilkan ratusan dum truk pengangkut tanah, akan tetapi akan kah aparat penegak hukum (APH) tidak mengetahui aktivitas tersebut.
Bahkan kegiatan ini juga di lakukan setiap hari dan di waktu siang hari akan tetapi tidak ada tindakan tangkap atau penutupan melalui aparat penegak hukum (APH) di wilayah hukum Deli Serdang, juga dimohon kepada pihak yang berwajib untuk menindak nya jangan sampai ada oknum yang memanfaat kan situasi untuk memperkaya diri sendiri.
(Tim)
