BATU BARA | jurnslpost.net
Curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir di beberapa daerah Kabupaten Batu Bara, salah satunya di Desa Sei Buah Keras dan Desa Nenassiam Kecamatan Medang Deras. Hal ini tentunya menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Batu Bara.
Banjir terjadi sejak beberapa hari terakhir karena Sungai Magung tak mampu menahan debit air yang tinggi, akibatnya air meluap dan membanjiri rumah warga. Tak hanya itu jalan lintas penghubung desa pun ikut tergenang air dan mengganggu aktivitas warga.
Mendengar informasi tersebut Bupati Batu Bara Ir. H. Zahir, M.AP., didampingi Plt. Kepala Dinas PUPR Batu Bara Bresman Simangunsong dan Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Batu Bara Wahid Kushyairi mendatangi warga di Desa Sei Buah Keras dan melihat kondisi jalan penghubung yang terendam banjir, Jum'at (16/12/2022).
Bupati Zahir sempat berdiskusi dan mendengarkan keluhan warga mengenai sungai yang meluap. Warga menyebutkan sungai yang selama ini mengaliri di sekitar desa mengalami penyempitan dan pendangkalan sehingga perlu dilakukan normalisasi.
Menanggapi keluhan warganya Bupati Zahir langsung memerintahkan Dinas PUPR Batu Bara untuk menurunkan alat berat guna melakukan normalisasi sungai.
"Ternyata sungai mengalami tumpat karena ada masyarakat yang memiliki perkebunan dan menutup alur sungai, nah ini yang harus kita jebol dan lakukan normalisasi. Akibat tanggul yang jebol ada masyarakat yang rumahnya terdampak langsung dan harus diungsikan terlebih dahulu," ungkap Bupati Zahir.
Selain itu Bupati Zahir juga mengarahkan Dinas Kesehatan P2KB untuk memiliki posko kesehatan agar dapat langsung menangani masyarakat yang sakit akibat banjir dan Dinas PUPR juga menurunkan alat berat untuk menjebol alur sungai yang tertutup hingga tuntas.
Setelah dai Desa Sei Buah Keras, Bupati Zahir dibonceng warga menggunakan sepeda motor menuju Dusun 10 Desa Nenassiam yang ikut terimbas banjir luapan Sungai Magung.
Akibat banjir, ruas jalan penghubung Desa Nenassiam menuju Desa Durian mengalami rusak parah. Dengan cepat warga bergotong royong memperbaiki jalan yang amblas terkikis air. (T, Sembiring)