Batu Bara | jurnalpost.net
Masyarakat Desa Perjuangan Kecamatan Sei Balai merasa dibohongi akibat dugaan multi tafsir dan rekayasa surat Rekomendasi dukungan masyarakat atas berdirinya Pabrik Kelapa Sawit PT.MASS di Desa Perjuangan.Jumat,16/12/2022.
Dalam pernyataan rekomendasi dukungan masyarakat yang membuat oknum kades desa perjuangan multi tafsir sehingga berani mengeluarkan Rekomendasi pemerintah desa itu tertulis "bersedia" menerima kedatangan investor dari PT.Matra Abadi Sawit Sejati yang berlokasi di dusun VIII Small Holder untuk melakukan sosialisasi atas rencana pendirian PKS mini,yang ditanda-tangani oleh 44 Orang tanggal 08 Juli 2022, diduga oknum kades memanfaatkan tandatangan masyarakat tersebut sebagai dasar untuk mengeluarkan Rekomendasi kepada perusahaan PT MASS yang di dukung dengan surat keterangan no.470/631/KET/DP/VII/2022 tertanggal,09/07/2022.
Namun oknum Kepala Desa Erwin Zunaidi diduga membuat surat pernyataan sosialisasi itu menjadi Rekomendasi Dukungan Masyarakat bernomor surat 005/148 bersifat penting ditujukan kepada PT.Matra Abadi Sawit Sejati yang diketahui Kepala Dusun VIII Asnah.
Kelompok Tani Perjuangan menyuarakan bahwa mereka menolak berdirinya Pabrik Kelapa Sawit,tegas penasehat Ferdina Bangun,SPd.
Hal itu dituangkan dalam surat mereka tertanggal 28 November 2022.
Masyarakat Desa Perjuangan Kab.Batu Bara itu juga sontak mendapat dukungan dari Desa Sepadan Desa Gajah Kec.Meranti Kab.Asahan dibuktikan dengan penolakan warga tersebut terhadap didirikannya pabrik yang ditanda tangani Kepala Desa Gajah Maknal Simangunsong.
Menurut Ferdina Br.Bangun bahwa Pj. Sekdakab.Batu Bara tanggal 12 Desember 2022 bernomor 005/8270 atas nama Bupati Batu Bara mengundang mereka di Aula Dinas DPMPTSP Kelurahan Lima Puluh Kota pada Senin 19 Desember 2022 pukul 10.00 Wib hingga selesai, tuturnya.
Undangan Rapat kordinasi tersebut rencana dihadiri oleh Dinas PU,DISPERKIMLH,KASATPOL PP,Kepala Desa Perjuangan,Perwakilan Masyarakat Desa Perjuangan dan Pimpinan PT.Matra Abadi Sawit Sejati
Musyawarah masyarakat dikediaman Ferdina Bangun,SPd. Jumat (16/12) merapatkan kesiapan untuk menolak pendirian Pabrik Kelapa Sawit di Desa mereka secara mutlak, dan apabila Pemkab batu bara tidak mengindahkan penolakan terhadap, Sembiring berdirinya pabrik, masyarakat akan terus melakukan upaya hukum, tegasnya kepada wartawan.
Menurut mereka penolakan itu berazaskan dampak lingkungan dan dampak kesehatan,dan dugaan kerusakan terhadap areal pertanian yang nantinya timbul akibat berdirinya pabrik perusahaan tersebut, Tutupnya,
( T, Sembiring)
