GLOBALMEDAN.COM-MEDAN, Klub Satria Porta tampil sebagai kampiun pada turnamen Askot PSSI Medan bi bawah usia 12 tahun (U-12), U-14, dan U-16, perebutkan piala Walikota Medan, yang berakhir di Stadion Mini kebun Bunga, Medan Rabu (11/9/2019) sore. Pada final kategori U-16, Satria Porta sukses menang dengan skor tipis 1-0 atas Indian Football. Gol tunggal Satria Porta diciptakan M Farhan. Pemain bernomor punggung 55 ini juga dinobatkan sebagai pemain terbaik kategori U-16.
Sukses Satria Porta menjadi kampiun, sekaligus berhasil mempertahankan predikat juara umum yang pernah ditorehkan pada tahun 2016 dan 2018. Manajer tim Satria Porta Agus Surono, mengapresiasi keberhasilan tim pertahankan juara umum dua kali beruntun.
“Kemenangaan ini satria telah raih dua kali kemenangan beruntun karena tahun lalu kita juara. Bahkan tiga tahun yang lalu kita juga juara. Tahun ini kita di usia 14 tahun runner up,” ucap Agus.
Menurut Agus, pencapaian ini berkat kerja keras seluruh jajaran tim pelatih, pemain, official. Apalagi selama ini klub Satria Porta memang gencar membina pemain usia dini sejak umut 8 tahun. “Selama ini kami membina pemain usia dini rutin setiap selasa, kamis, dan sabtu. Usia yang kita bina mulai dari usia 8 tahun sampai 16 tahun. Kami latihan di Simpang Tanjung Mulia,” jelasnya.
Kadispora Medan diwakili sekretaris Az’am Nasution usai menutup turnamen, kegiatan tersebut merupakan program rutin Askot PSSI berkerja sama dengan Dispora Medan dalam rangka menjaring talenta- talenta pesepakbola muda di Kota Medan. Menurut Az’am, tanpa adanya kompetisi, maka sulit bagi daerah tersebut untuk menciptakan pemain hebat.
“Aspek pendukung pembinaan olahraga salah satunya ya kompetisi. Kita berharap turnamen ini bisa terus bergulir tiap tahun dan menjadi motivasi bagi pemain-pemain muda berbakat di Medan untuk unjuk kemampuan. Kita tetap optimis, beberapa dari mereka ini bisa saja bakal menjadi andalan bagi timnas Indonesia,” ucap Az’am.
Sebelumnya ketua Askot PSSI Medan Iswanda Ramli menjelaskan, usai dilantik menjadi ketua umum periode kedua, turnamen ini adalah program kerja perdana. Selama tahun 2019, Askot PSSI lebih menekankan pada pelaksanaan turnamen usia dini. Selain tiga kategori umur tersebut, pada awal november nanti, Askot PSSI juga akan menggulirkan kompetisi usia dini kelompok umur under 11 tahun. “Tahun ini juga pada awal November nanti kita akan gulirkan kembali kompetisi di bawah usia 11 tahun yang diikuti klub SSB di bawah naungan Askot PSSI Medan. Ini tentunya kita galakkan demi melahirkan pemain-pemian hebat dari Kota Medan, yang nantinya bisa menjadi andalan bagi tim kebanggaan masyarakat Medan yakni PSMS,” ucap pria yang akrab disapa Nanda ini.
Menurut Nanda, pada tahun 2020 Askot PSSI Medan akan melakukan terobosan baru dengan kembali menghidupkan kembali kompetisi antar klub Askot PSSI untuk kelompok umur di bawah usia 25 tahun (U -25) yang sudah lama vakum dalam kurun beebrapa tahun. Kompetisi ini adalah puncak dari seluruh gelaran turnamen yang selama ini dilaksanakan Askot PSSI sejak periode perdana ia memimpin. Dengan adanya kompetisi ini maka memudahkan bagi PSMS untuk mencari pemain berbakat asli putra daerah.
"Tahun 2020 dalam rapat pembahasan RAPBD, berkat dorongan pak walikota, bahwa Askot PSSI dan KONI Medan akan mengadakan kegiatan kompetisi antar klub di bawah usia 25 tahun. Melalui kompetisi nanti kesempatan bagi manajemen PSMS melihat bakat-bakat pesepakbola Medan agar bisa bermain di PSMS. Kita harapkan muncul bakat baru seperti legenda PSMS ada Nobon, Tumsila, Parlin yang pernah membawa PSMS berjaya di masanya,” harap Nanda yang juga wakil ketua DPRD Medan.
Sementara di kategori U-16 posisi tiga menjadi milik Medan FC, dan harapan I adalah Sinar Belawan. Sukses Satria Porta sebagai kampiun di U-16 tidak diikuti oleh tim U-14. Mereka harus puas menjadi runner up setelah di final kalah atas Prestasi Indonesia, yang sekaligus memastiakn sebagai juara. Posisi tiga menjadi milik Universitas Sumatera Utara dan harapan I adalah Patriot. Sementara di U-12 lagi-lagi Prestasi Indonesia tampil sebagai juara usai kalahkan Asam Kumbang di final. Posisi tiga adalah Sahata dan Harapan I direbut Garuda Deli.
Sementara untuk kategori pemain terbaik, disematkan kepada Shifat Ahli Sutan Undo asal SSB Asam Kumbang (U-12), Rivaldino asal Prestasi Indonesia (U-14), dan M Farhan asal Satria Porta (U-16. Sedangkan top skor berhasil direngkuh M Wibi Febriansyah assal SSB Sahata dengan 12 gol (U-12), Fikri Arjidan asal Satria Porta dengan 8 gol (U-14), dan Fahri Husaini dengan 6 gol (U-16). (Bambang)