GLOBALMEDAN.COM - MEDAN, Hasil cabang olahraga (Cabor) pada ajang Porkot XI/2019 yang digelar di Lanud Soewondo Polonia Medan, Minggu (8/9/2019) membuahkan hasil. Pasalnya, dari program tahunan KONI Medan ini muncul bibit-bibit potensial yang nantinya akan menjadi atlet binaan Perpani dan KONI Medan. Para atlet yang mampu menjadi juara nantinya juga akan menjadi regenerasi bagi atlet senior binaan KONI kota Medan saat ini.
Salah satunya atlet bernama lengkap M. Fauzan Ramadan meskipun sebagai pendatang baru di cabor panahan. Namun, dirinya dapat membuktikan diri sebagai yang terbaik dengan menyumbangkan 1 emas dan 1 perunggu. Hasil yang diraih membuat kontingen kecamatan Medan Barat menduduki peringkat keempat setelah Medan Helvetia, Medan Selayang dan Medan Sunggal.
Anak pertama dari dua bersaudara ini mulai belajar memanah pada usia 14 tahun. Bagi banyak pemanah, usia tersebut seharusnya adalah saat-saat menikmati dan memelihara kematangan kualitas untuk mencapai target sasaran, dan membangun keterampilan pribadi. Hal inilah membuat Yose Andrew Sinuhaji dan Rizal sebagai pelatih di Planters Archery Club terus membina Fauzan sehingga nantinya dapat menjadi pemanah andalan dan dapat melebihi prestasi Donald Pandiangan serta dapat menjadi kontingen Sumut pada pesta olahraga nasional yang digelar empat tahun sekali yang akan digelar di Sumut-Aceh 2024.
Anak dari Iwan Hadi dan Nani Anggraini ini butuh latihan 6 bulan sebelum turun pertama kali pada ajang Piala Danlanud Soewondo 2019. Ia berhasil membuktikan diri untuk berprestasi, dengan raihan medali perak. Hasil yang diraih untuk pertama kali sejak menggeluti panahan.
“Pertama kali bertanding pada arena Piala Danlanud Soewondo 2019 dan berhasil meraih medali perak, hal inilah menjadi acuan saya untuk terus berlatih untuk mengukir prestasi yang lebih baik lagi. Sejak saat itu saya akhirnya aktif menjadi atlet panahan hingga sekarang ini, tentunya lebih fokus latihan untuk menghadapi kejuaraan-kejuaraan bergengsi tingkat regional, nasional maupun internasional” ujar Fauzan di Medan, Senin (16/9/2019).
Muda, berbakat dan telah membukukan prestasi membuat peraih medali emas Porkot Medan XI/2019 menjadi salah satu aset kota Medan yang patut diacungi jempol. Bakat alaminya sebagai atlet panahan rupanya sudah tajam, baru saja menempuh latihan memanah selama 6 bulan dengan mudah memahami teknik-teknik panahan sesuai dengan instruksi pelatih.
Pengidola Donald Pandiangan ini menjelaskan, dirinya ingin mengikuti jejak sang legendaris panahan Indonesia. “Sebagai pemanah, prestasi Donald Pandiangan memang tidak main-main. Ia memegang gelar juara cabang panahan di empat SEA Games, juara nasional dari tahun 1975 hingga 1983, serta setumpuk prestasi lainnya. Insya Allah saya mampu untuk melebihi prestasinya” tuturnya dengan optimis
Pelajar kelas XIX ini menjelaskan, kunci keberhasilan sebagai atlet adalah disiplin dan menjalani latihan dengan serius di bawah arahan pelatih. "Pelatih memang penting, sebab atlet sulit mencapai prestasi yang baik kalau tidak ada pelatih. Namun, atlet menjadi penentu utama saat bertanding di lapangan untuk menerapkan ilmu sesuai arahan pelatih selama berlatih," tutupnya. (Bambang)